Setiap pembelian barang harus memiliki faktur. Faktur ini adalah bukti tertulis dari transaksi pembelian antara penjual dan pembeli. Melalui faktur ini rincian produk yang dipesan dan harga produk diketahui. Faktur juga merupakan bukti bahwa pelanggan mendapatkan pesanan yang benar dan tepat dalam hitungan. Fungsi faktur itu sendiri adalah sebagai berikut:
- Faktur dapat digunakan sebagai referensi yang valid jika ada perselisihan di masa depan
- Faktur juga dibutuhkan oleh departemen akuntansi untuk kebutuhan pembukuan
- Faktur menjadi bukti jika barang akan dijual kembali. Misalnya, ketika Anda ingin menjual perhiasan emas, Anda biasanya akan diminta untuk membuktikan pembelian sebelumnya
- Faktur juga digunakan sebagai referensi dalam membuat faktur pajak
- Faktur berisi informasi penagihan dan ketentuan pembayaran yang harus dibayar oleh pembeli
5 Komponen Penting Faktur/Invoice
Pentingnya faktur ini tentu tidak bisa sembarangan dalam membuatnya. Ada beberapa komponen yang harus dimasukkan dalam faktur. Beberapa komponen ini meliputi:
1. Informasi Barang dan Jasa
Komponen yang harus didaftar adalah informasi barang atau jasa. Informasi ini biasanya terdiri dari barang apa yang dipesan. Berapa banyak barang yang dibeli, harga satuan dan berapa banyak tagihan yang harus dibayar pembeli. Biasanya ada juga biaya pajak yang dikeluarkan. Jumlah pajak ini umumnya untuk barang 10% dari jumlah tagihan Anda.
2. Informasi Penjual dan Pembeli
Faktur harus memiliki informasi dari penerbit faktur. Informasi penjual yang terkandung dalam faktur termasuk nama dan alamat penjual. Untuk kebutuhan pajak, ada juga NPWP pada faktur. Tidak hanya itu, biasanya informasi pembeli juga tersedia dalam bentuk nama, alamat dan NPWP. Informasi ini ditampilkan dengan jelas di awal faktur. Sekarang, setelah banyak faktur diterbitkan secara digital, tak heran alamat email disertakan pada faktur.
3. Tujuan pembayaran
Tidak jarang faktur juga menyediakan tujuan pembayaran. Informasi pembayaran ini berisi akun dan bank perusahaan. Jika pembelian dilakukan secara kredit, faktur akan muncul dalam jangka waktu. Istilah ini adalah periode jatuh tempo pembayaran utang pembeli.
4. Nomor faktur
Karena transaksi perdagangan ini biasanya lebih dari satu, setiap faktur akan memiliki nomornya sendiri. Memberikan nomor ini juga memudahkan pengarsipan. Juga mudah bagi penerbit atau pemilik faktur untuk mengklaim transaksi mana yang dirujuk jika ada kesalahan pada rapat hari itu.
5. Penawaran Diskon
Tidak jarang perusahaan juga menawarkan diskon untuk produk tertentu. Ketika diskon muncul, itu harus dinyatakan pada faktur. Diskon ini akan mengurangi jumlah pembayaran yang ditanggung pembeli. Jumlah diskon dan harga sebelum diskon juga harus dinyatakan dengan jelas.
3 Jenis Faktur
Faktur juga memiliki beberapa jenis. Ada 3 jenis faktur yang paling sering digunakan yang dapat Anda lihat di bawah:
1. Faktur Proforma
Faktur jenis ini dikeluarkan ketika barang dikirim secara bertahap. Faktur proforma bersifat sementara karena ketika barang telah diterima secara keseluruhan, faktur biasa akan dikeluarkan.
2. Faktur Konsuler
Faktur konsuler adalah faktur untuk transaksi internasional. Biasanya termasuk ekspor atau impor barang. Jika transaksi diimpor, faktur harus memenuhi izin dari negara penerima. Ketika diekspor, dapat dipastikan bahwa barang yang dikirim termasuk barang yang dapat diperdagangkan.
3. Faktur Biasa
Ada juga faktur reguler untuk transaksi umum atau sederhana. Faktur ini untuk pembelian dan penjualan secara umum.